Senin, 12 Mei 2014

Misteri Gunung Merapi



MISTERI GUNUNG MERAPI
Oleh warga sekitar, Gunung Merapi dipercaya sebagai lokasi kerajaan makhluk halus. Dikisahkan bahwa, Panembahan Senopati pendiri kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan.
Selain itu, warga disekitar Gunung Merapi mempunyai kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker yang sakral. Adapun tempat angker tersebut dipercayai sebagai tempat-tempat yang telah dijaga oleh mahkluk halus. Sehingga tidak boleh diganggu karena mempunyai kekuatan gaib yang harus dihormati. Disini, para penduduk pantang untuk melakukan kegiatan seperti menebang pohon, merumput dan mengambil atau memindahkan benda-benda yang ada di daerah tersebut. Selain pantangan yang itu, ada pula pantangan untuk tidak berbicara sembarangan, buang air kecil dan besar, karena akan mengakibatkan rasa tersinggung makhluk halus yang mendiami wilayah itu.
Tempat paling angker di Gunung Merapi adalah kawah Merapi, karena oleh warga sekitar dianggap sebagai istana dan pusat keraton makhluk halus penunggu Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh warga sekitar dipercaya sebagai tempat yang sangat angker. Mereka menyebutnya sebagai “Pasar Bubrah” dan dipercaya sebagai pasar besar Keraton Merapi. Sementara batu-batu besar yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja serta kursi makhluk halus.
Proses Terjadinya Letusan Gunung Berapi
Gunung meletus terjadi akibat dari terdorongnya gas yang bertekanan tinggi akibat dari panasnya endapan magma di dalam perut bumi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari letusan gunung disebut Lava. Suhu yang dikeluarkan oleh lava bisa mencapai 700-1.200 °C.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu bebatuan cair yang terdalam yang berada di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di dalam ruang bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas sangatlah tinggi sehingga mampu melelehkan bebatuan di dalam bumi. Saat bebatuan meleleh, maka menghasilkan gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi :
  • gas vulkanik
  • Lava dan aliran pasir serta batu panas
  • Lahar
  • Tanah longsor
  • Gempa bumi
  • Abu letusan
  • Awan panas (Piroklastik)

Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia. 
Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi.  Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan  lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi.  Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah.  Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan.  Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki  danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya. 
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan.  Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah.  Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam.  Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin.  Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh  yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.   
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan 

Tipe gunung api berdasarkan morfologi

1.     Tipe Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.

2. Tipe Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.

3. Tipe Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
4. Kaldera
Tipe Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini Tipe gunung api
Proses terbentuknya gunung api

1. Pemekaran kerak benua

Proses ini terjadi karena lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunungapi tengah samudera.

2. Tumbukan antar kerak

Proses ini terjadi dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunungapi di tepi benua.

3. Kerak benua menjauh satu sama lain

Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Proses ini menjadikan jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.

4. Penipisan kerak samudera

Proses ini terjadi akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
Dampak Letusan Gunung Berapi Bagi Manusia

Dampak Negatif

Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
  1. Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
  2. Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.
  3. Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
  4. Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
  5. Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
  6. Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.

Dampak Positif Letusan Gunung Berapi

Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
  1. Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
  2. Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
  3. Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
  4. Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
  5. Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
  6. Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
  7. Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
  8. Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar