MISTERI GUNUNG
MERAPI
Oleh warga sekitar, Gunung Merapi dipercaya sebagai
lokasi kerajaan makhluk halus. Dikisahkan bahwa, Panembahan Senopati pendiri
kerajaan Mataram memperoleh kemenangan dalam perang melawan kerajaan Pajang
dengan bantuan penguasa Merapi. Gunung Merapi meletus hingga menewaskan pasukan
tentara Pajang, sisanya lari pontang-panting ketakutan.
Selain itu, warga disekitar Gunung Merapi mempunyai
kepercayaan tentang adanya tempat-tempat angker yang sakral. Adapun tempat
angker tersebut dipercayai sebagai tempat-tempat yang telah dijaga oleh mahkluk
halus. Sehingga tidak boleh diganggu karena mempunyai kekuatan gaib yang harus
dihormati. Disini, para penduduk pantang untuk melakukan kegiatan seperti
menebang pohon, merumput dan mengambil atau memindahkan benda-benda yang ada di
daerah tersebut. Selain pantangan yang itu, ada pula pantangan untuk tidak
berbicara sembarangan, buang air kecil dan besar, karena akan mengakibatkan
rasa tersinggung makhluk halus yang mendiami wilayah itu.
Tempat paling angker di Gunung Merapi adalah kawah
Merapi, karena oleh warga sekitar dianggap sebagai istana dan pusat keraton
makhluk halus penunggu Gunung Merapi. Di bawah puncak Gunung Merapi ada daerah
batuan dan pasir yang bernama “Pasar Bubrah” yang oleh warga sekitar dipercaya
sebagai tempat yang sangat angker. Mereka menyebutnya sebagai “Pasar Bubrah”
dan dipercaya sebagai pasar besar Keraton Merapi. Sementara batu-batu besar
yang berserakan di daerah itu dianggap sebagai warung dan meja serta kursi makhluk
halus.
Proses
Terjadinya Letusan Gunung Berapi
Gunung meletus terjadi akibat dari
terdorongnya gas yang bertekanan tinggi akibat dari panasnya endapan magma di
dalam perut bumi. Magma adalah
cairan pijar yang terdapat dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi,
diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari letusan
gunung disebut Lava. Suhu yang
dikeluarkan oleh lava bisa mencapai 700-1.200 °C.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu bebatuan cair yang
terdalam yang berada di dalam bumi. Magma terbentuk akibat panasnya suhu di
dalam ruang bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas sangatlah tinggi sehingga
mampu melelehkan bebatuan di dalam bumi. Saat bebatuan meleleh, maka
menghasilkan gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma
terbentuk pada kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian
lainnya terbentuk pada kedalaman 24 hingga 48 km. Letusan gunung berapi bisa
menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer
jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi :
- gas vulkanik
- Lava dan aliran pasir serta batu panas
- Lahar
- Tanah longsor
- Gempa bumi
- Abu letusan
- Awan panas (Piroklastik)
Gas vulkanik adalah
gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan
antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S),
sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
Lava adalah
cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah
gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya
mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir
tidak jauh dari sumbernya. Lahar adalah
merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung
berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri
dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai
bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar
letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah
meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan,
sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air
hujan di sekitar puncaknya.
Awan panas bisa
berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar
yang panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai
dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan
kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90
km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas
besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material
berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh
mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan
angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian
tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga
menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
Abu letusan
gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena
hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu
letusan
Tipe gunung
api berdasarkan morfologi
1. Tipe Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan
berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari
beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa),
terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa
ratus kali.
2. Tipe
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat
diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang
tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari
batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di
kepulauan Hawai.
3. Tipe Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan
pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung
jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500
meter dari tanah di sekitarnya.
4. Kaldera
Tipe Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan
yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung
Bromo merupakan jenis ini Tipe gunung
api
Proses
terbentuknya gunung api
1. Pemekaran
kerak benua
Proses ini terjadi karena lempeng bergerak saling
menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian
membentuk busur gunungapi tengah samudera.
2. Tumbukan
antar kerak
Proses ini terjadi dimana kerak samudera menunjam di
bawah kerak benua. Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan
dan lelehan batuan ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk
busur gunungapi di tepi benua.
3. Kerak
benua menjauh satu sama lain
Kerak benua menjauh satu sama lain secara
horizontal, sehingga menimbulkan rekahan atau patahan. Proses ini menjadikan
jalan ke permukaan lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunung
api tengah benua atau banjir lava sepanjang rekahan.
4. Penipisan
kerak samudera
Proses ini terjadi akibat pergerakan lempeng
memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma
ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
Dampak Letusan Gunung Berapi Bagi Manusia
Dampak Negatif
Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang berbahaya bagi organisme yang dilaluinya, Karena itu kewaspadaan mutlak diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
- Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau Nitrogen Dioksida serta beberapa partike debu yang berpotensial meracuni makhluk hidup di sekitarnya.
- Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumph termasuk kegiatan ekonomi.
- Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
- Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.
- Material yang dikeluarkan oleh gunung berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.
- Desa yang menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan gunung berapi. Sebut saja Gunung Rnjani dan juga Gunung Merapi, kedua gunung ini dalam kondisi normal merupakan salah satu destinasi wisata terbaik bagi mereka wisatawan pecinta alam.
Dampak Positif Letusan Gunung Berapi
Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan
gunung berapi juga sebenarnya membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang
ada di sekitar. Apa saja? Berikut uraiannya:
- Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
- Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus, apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki nilai ekonomis.
- Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung berapi saat meltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan warga sekitar gunung.
- Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu, akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang juga baru.
- Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air panas yang keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini kabarnya baik bagi kesehatan kulit.
- Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.
- Pada wilayah vulkanik, potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah penangkan hujan terbaik.
- Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik.