Minggu, 20 November 2016

ANALISIS DAN TAHAP PERANCANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

JUDUL JURNAL :


RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR
UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN
PERKEMBANGAN PADA ANAK

A. TAHAP ANALISIS
  Identifikasi Masalah
       
        Sistem pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan oleh para ahli. Diharapkan dengan sistem ini, orang awam dapat menyelesaikan masalah tertentu baik ‘sedikit’ rumit ataupun rumit sekalipun ‘tanpa’ bantuan para ahli dalam bidang tersebut. Sedangkan bagi para ahli, sistem ini dapat digunakan sebagai asisten yang berpengalaman. Aplikasi yang dikembangkan ini bertujuan untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak di bawah umur 10 tahun dengan hanya memperhatikan gejala-gejala yang dialami. Dengan menggunakan metode Certanty Factor (CF), didapatkan nilai Kemungkinan gangguan yang dialami pasien.
·     Analisis Masalah
        Salah satu masalah yang diharapkan mampu dibantu atau dipecahkan oleh sistem pakar ini adalah untuk menentukan jenis gangguan psikologis pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan. Dampaknya akan sangat buruk bagi perkembangan sosial anak tersebut. Oleh karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar/psikolog anak untuk menentukan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).
        Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi-solusi dengan kualitas yang akan diberikan oleh pakar untuk problema-problema dalam situasi tertentu. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. Implementasi sistem pakar banyak digunakan dalam bidang psikologi karena sistem pakar dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pada bidang tertentu dalam program komputer sehingga keputusan dapat diberikan dalam melakukan penalaran secara cerdas. Irisan antara psikologi dan sistem pakar melahirkan sebuah area yang dikenal dengan nama cognition & psycolinguistics. Umumnya pengetahuannya diambil dari seorang manusia yang  adalah seorang pakar dalam domain tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru metodelogi dan kinerjanya (performance) (Kusumadewi, 2003).
        Selain itu diketahui pula mengenai masalah dan penyelesaiannya dengan sistem pakar adalah sebagai berikut :
1.      Sistem pakar ini berbasis web.
2.      Diasumsikan bahwa data dimasukkan oleh orang yang mengetahui perubahan tingkah laku si pasien.
3.       Sistem pakar ini mendiagnosis pasien di bawah umur 10 tahun.
4.      Sumber pengetahuan diperoleh dari pakar, buku-buku, dan e-book yang mendukung.
5.      Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah metode Certainty Factor.
·     Analisis Kebutuhan : Data, Fungsional dan Non fungsional
·        Kebutuhan Data
            Kebutuhan data membahas tentang data apa yang dibutuhkan pada sistem baru yang didasarkan dari sistem yang sudah ada. Dalam hal ini data acuan yang digunakan adalah data jenis gangguan psikologis pada anak.
·         Fungsional
               Salah satu implementasi yang diterapkan pada sistem pakar dalam bidang psikologi, yaitu untuk sistem pakar menentukkan jenis gangguan perkembangan pada anak. Anak-anak merupakan fase yang paling rentan dan sangat perlu diperhatikan satu demi satu tahapan perkembangannya. Contoh satu bentuk gangguan perkembangan adalah conduct disorder. Conduct disorder adalah satu kelainan perilaku dimana anak sulit membedakan benar salah atau baik dan buruk, sehingga anak merasa tidak bersalah walaupun sudah berbuat kesalahan karena itu dibangun suatu sistem pakar yang dapat membantu para pakar / psikolog anak untuk menentukkan jenis gangguan perkembangan pada anak dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).
                         Adapun banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mengembangkan
sistem pakar, antara lain (Kusumadewi, 2003):
1.      Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kesadaran langsung seorang pakar
2.      Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambahnya efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja
3.      Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks
4.      Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang
5.      Pengetahuan dari seorang pakar dapat dikombinasikan tanpa ada batas waktu
6.      Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
·      Non fungsional
            Selain banyak manfaat yang diperoleh, ada juga kelemahan pengembangan sistem   pakar, yaitu (Kusumadewi, 2003):
1.      Daya kerja dan produktivitas manusia menjadi berkurang karena semuanya dilakukan secara otomatis oleh sistem
2.      Pengembangan perangkat lunak sistem pakar lebih sulit dibandingkan dengan perangkat lunak konvensional.
Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk mensubstitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.
     
B.   TAHAP PERANCANGAN
·      Interface
        Jenis interface yang digunakan adalah Graphical User Interface (GUI). Graphical User Interface adalah bentuk komunikasi dengan menggunakan unsur-unsur multimedia (seperti gambar, suara, video) dan menampilkan windows, seperti kotak dialog, icon, menu dan sebagainya untuk berinteraksi dengan pengguna.
·     Sistem navigasi
        Dalam perancangan basis pengetahuan ini digunakan kaidah produksi sebagai sarana untuk representasi pengetahuan. Kaidah produksi dituliskan dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA [konklusi]. Pada perancangan basis pengetahuan sistem pakar ini premis adalah gejala-gejala yang terlihat pada anak dan konklusi adalah jenis gangguan perkembangan yang diderita anak, sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA [gejala] MAKA [gangguan].Bagian premis dalam aturan produksi dapat memiliki lebih dari satu proposisi yaitu berarti pada sistem pakar ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih dari satu gejala. Gejala-gejala tersebut dihubungkan dengan menggunakan operator logika DAN. Bentuk pernyatannya adalah:
JIKA [gejala 1]
                        DAN [gejala 2]
                        DAN [gejala 3]
                        MAKA [gangguan]
        Adapun contoh kaidah Sistem Pakar Menentukan Gangguan Perkembangan pada Anak adalah sebagai berikut:
                        JIKA Anak Sulit Berbicara
                        DAN Tes IQ Dibawah !9
                        DAN Koordinasi Otot Tidak Sempurna
                        MAKA Gangguan Retardasi Mental Berat
        Berdasarkan contoh kaidah pengetahuan diatas maka kaidah tersebut dapat disimpan dalam bentuk sebuah tabel sehingga dapat lebih mudah untuk di mengerti. Dimana pada tabel tersebut terdapat kolom jenis gangguan yang menjelaskan tentang definisi,penyebab, dan pengobatan.
  
DAFTAR PUSTAKA
Rohman, F.F., & Fauzijah, A., Juni 2008, “Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Menentukan Jenis Gangguan Perkembangan Pada Anak”. Media Informatika. Volume 6, No. 1, http://journal.uii.ac.id/index.php/media-informatika/article/viewFile/106/66, 29 Oktober 2016.
DISUSUN OLEH :
LIESTA VIOLITA NUR 
ATIKA PURNAMA DEWI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar